Retorika Bisu

Apakah manuasia sebegitu egois?
Apakah sabar itu berbatas?
Jika iya sampai dititik mana?
Jika tidak, apakah bisa membendung sabar sampai ego teredam?

Retorika,
yang tetap menjadi pernyataan dan bukan pertanyaan.

Bersemayam dalam benak.

Lantunan elegi menemaniku pagi ini.
Dan aku pun tertidur dalam perasaan menanti.
Menanti akan retorika tadi.

Apakah manusia sebegitu egois?
Apakah sabar itu berbatas?




Jakarta, 16 Januari 2017
00:15 Dini hari.

Komentar

Postingan Populer